Gerakan hemat energi sedunia atau biasa disebut "Earth Hour" yang jatuh 31 Maret kemarin, diperingati di sejumlah negara dunia. Seperti di Australia, Prancis, dan negara di kawasan Timur Tengah.
Perbedaan tampak di jembatan pelabuhan Sydney dan gedung Opera Australia. Biasanya kawasan ini diterangi lampu warna warni, kini tampak gelap. Tepat pukul 08.30 waktu setempat, lampu-lampu di kedua landmark itu serempak dimatikan. Terlihat cuma lampu-lampu berskala kecil saja yang dihidupkan, sebagai penanda bagi lalu lintas air di sekitar kawasan itu.
Kemudian di Paris, Prancis, sejumlah orang berkumpul di kawasan menara Eiffel. Mereka mulai menghitung mundur bersama-sama sebelum lampu-lampu utama di menara bertinggi 312 meter dipadamkan selama lima menit. Lampu dipadamkan tepat pukul 18.30 waktu setempat.
Tak terkecuali di Yunani. Earth Hour diperingati dengan memadamkan lampu di Kuil Acropolis dan Parthenon di Bukit Olympus. Pemadaman tepat ketika jam menunjukkan pukul 20.30 waktu setempat.
Tak jauh beda di kawasan Timur Tengah. Sebagaian besar lampu-lampu gedung tertinggi di dunia seperti di Hotel Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab. Penduduk setempat berkumpul di halaman Burj Khalifa. Mereka larut dalam suasana temaram lilin-lilin kecil beraneka warna.
Sedangkan di Jakarta, semalam, ratusan umat Katolik berdoa di pelataran Gereja Santo Yoseph Matraman, Jakarta Timur. Doa berlangsung di bawah cahaya lilin selama satu jam mulai pukul 20.30 WIB hingga pukul 09.30 WIB.
Peringatan Earth Hour merupakan gerakan hemat energi yang dicetuskan World Wide Fund (WWF) for Nature sejak 2007 silam. Acara ini bertujuan menghemat pemakaian energi dengan mematikan peralatan listrik selama kurang lebih satu jam.(AIS)
Sumber:chiliblub
0 komentar:
Posting Komentar